Gado - Gado itu Enak!

"Everything that I ever think..."

 Bismillah...
Tetapkan niat, pastikan bahwa kamu bisa melakukannya. Itu yang aku teriakkan dalam hatiku saat aku mendapat amanat yang sangat mendadak ini. Sungguh, aku yang tidak jago mengedit film harus menghadapi material film yang akan dilombakan dalam event yang sangat penting. Aku hanya mencoba menepati janjiku kepada seniorku bahwa pada jam itu, hari itu aku bisa melakukannya...

Namun, aku gagal.

Bukan, aku tidak gagal seluruhnya. Hanya saja,aku sudah berhasil merampungkan film yang hanya ada di bayang-bayang saat aku menerima tugas itu. Satu malam saja aku mengedit film, dengan laptop bututku ini, menjadi molor hingga satu malam + satu siang. Aku berhasil menyelesaikannya!
Itu karena aku menananmkan sebuah keinginan besar pada hatiku ini. Aku menanamkan energi besar yang mengatakan bahwa aku bisa melakukannya. Tak kusangka...
The Power of Kepepet ini bisa juga, yaaa walaupun pada kenyataannya filmku kalah dalam lomba. Tentu saja, ini hasil tidak maksimal meskipun semalam suntuk aku tidak memejamkan mataku*bentar ding*...

Lain lagi dengan kisahku yang ini,
Semalam dan mendekati waktu tahajud, aku membaca sebaris tulisan yang telah menjatuhkan semangatku, pelangiku. Tulisan itu menyebutkan bahwa temanku itu pantas mendapatkan posisi sebagai editor. Meski terdengar kekanak-kanakan, jujur... aku iri dengan hal itu. Karena saat ini, aku lah yang menduduki posisi itu. Aku tidak mempersoalkannya, pertanyaanku adalah :

Mengapa, pada akhirnya akulah yang dipilih?

Mengapa, tidak temanku saja yang sudah di amanahi sejak satu setengah tahun yang lalu?

Mengapa, setengah tahun yang lalu, aku mendapatkan posisi itu sedangkan dibalik hal itu, one note menjelaskan bahwa memang temanku lebih pantas daripadaku?

Astaghfirullah... malam itu pikiranku bergejolak, aku merasa aku tidak pantas mendapatkan amanat itu. Tapi itu sudah terlanjur dan memang beginilah faktanya. Ini sangat kekanak-kanakkan dan melenceng dari ajaran Islam. Pikiranku kacau.

Jika pikiranku jernih, harusnya aku berpikir : Kembalikan niat, jangan lakukan dakwah itu hanya semata-mata kamu ingin menunjukkan bahwa kamu bisa hanya kepada orang yang menulis catatan itu. Tapi kepada Allah semata...!

Salah, aku salah besar. Aku tidak bisa menerapkan latihan dari sensei Yamada(Young Samurai) bahwa aku harus mengendalikan pikiranku, jiwaku. Aku harus mengembalikannya ke rel menuju rahmat Allah SWT saja...

Alhasil,teman-temanku memberiku petuah untuk melupakan one note  itu. Aku percaya bahwa aku dipilih oleh Allah SWT sendiri, dan bukan oleh penulis one note itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Most Viewed

Followers

I My Me Mine

Foto saya
Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
"The hero of the story." hphogwartsgroup.blogspot.com Twitter : @gandhincul FB : Gandhincul Cakra Maruti Just Click It!