Gado - Gado itu Enak!

"Everything that I ever think..."



Sekian detik yang cepat tersebut
Terasa lambat saat aku lewat didepanmu
Pesonamu yang menggodaku untuk melirikmu
Dan sejak pandangan pertama itu,



Kepulan asap dan getaran dari jauh memecah fatamorgana
Suara peluit berdesing seiring bermulainya perjalanan
Melepaskan penat sesaat dan membawa kami ke pemandangan indah
Jauh tenggelam dalam delusi rahasia
Memandang illusi yang terbuyarkan oleh pecahan kaca
Kau membuat hal ini sulit
Aku tak menyulitkan hal ini
Kau membuatku harus melewati rel bergigi
Maafkan aku
Ada sebuah kesejukan embun saat kau memandangnya
Ada tusukan duri saat kau memandangnya
Memandang dia menjauh tanpa sebuah lambaian tangan
Menghampiri orang lain yang bukan diriku
Saat inilah aku ingin melepaskan jeratan kebisuan rasa
Seiring saat kereta mengantarkanku di setiap stasiun
Menurunkan muatan
Memunggungi sebuah cedera ringan
Melepaskanmu dari rel bergigi
Dan kelak jika aku memiliki satu detik
Untuk berhenti di stasiun yang sama
Aku akan menghampirinya dengan euphoria kesuksesan
Membawa kisah dari berbagai dimensi dunia
Menyapanya seakan – akan kami teman lama




Kepulan asap dan getaran dari jauh memecah fatamorgana
Berlari mencari gerbong yang tepat
Melepaskan penat sesaat dan membawa kami ke pemandangan indah
Suara orchestra mesin sederhana
Jauh tenggelam dalam delusi rahasia

Yang terhormat,

Adinda Sasmita di Jalan Dago, Bandung, Jawa Barat.

Telah lama sejak kejadian yang Mirna ceritakan kepadaku melalui jurnalnya. Hanya ini yang bisa kulakukan untuk Mirna. Aku tak kuasa melihat Mirna seperti ini terus.

Mirna memberikan sebuah jurnal padaku sebelum ia menemui kakaknya. Aku membaca kisah yang telah Mirna alami malam itu.

“Kak, kuharap engkau memaafkan aku setelah kumenuliskan seluruh cerita sebagai bukti apa yang telah terjadi malam itu. Aku sungguh menyesal. Aku marah pada diriku sendiri yang begitu bodoh tak mendengarkanmu.”



Judul Buku : Ronggeng Dukuh Paruk
Pengarang : Ahmad Tohari
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 1982
Jumlah Halaman : 174 halaman
            Seiring perkembangan zaman, novel karya sastra lama mulai dilupakan. Padahal jika kita membaca kembali karya sastra lama, kita akan menemukan berbagai keindahan tersendiri dari karya sastra lama. Salah satu dari karya sastra tersebut adalah Ronggeng Dukuh Paruk. Novel ini merupakan salah satu dari trilogi karangan Ahmad Tohari. Novel lainnya yang berjudul Lintang Kemukus Dini Hari dan Jantera Bianglala juga telah mengambil hati pembaca di berbagai negara.
             

Novel ini bercerita tentang seorang laki-laki bernama Rasus yang hidupnya penuh bayangan Emak. Rasus telah ditinggalkan Emaknya sejak tragedy Tempe Bongkrek hingga ia menemukan sesosok Emaknya di diri Srintil, seorang ronggeng Dukuh Paruh. Di dalam novel ini juga menceritakan berbagai upacara adat yang harus dilakukan Srintil untuk menjadi ronggeng dan perasaan Rasus yang tidak rela jikalau Srintil harus menjadi milik seluruh warga Dukuh Paruk yang penuh dengan seloroh cabul, sumpah serapah dan ronggeng bersama calungnya. Hingga pada akhirnya Srintil memilih Rasus dan Rasus yang memilih meninggalkan Dukuh Paruk untuk menjadi tentara. Rasus yang meninggalkan Srintil bersama bayang-bayang Emaknya.
            Novel ini diceritakan oleh Ahmad Tohari dengan bahasa yang indah. Menceritakan sebuah dukuh dengan khasnya karya sastra lama. Dengan selingan umpatan kasar khas jawa membuat novel ini semakin variatif dan lugas. Novel ini membangunkan kita untuk lebih menghargai betapa indah dan rumitnya lika-liku cerita yang ada dalam novel karya sastra. Terutama dalam novel ini yang menonjolkan konflik batin ditengah rumitnya kejadian-kejadian yang terjadi di Dukuh Paruk. Sayangnya, sudut pandang yang dipilih Ahmad Tohari membuat pembaca agak bingung mengenai perbedaan sudut pandang ‘Aku’ dan ‘Rasus’. Selebihnya, Ahmad Tohari telah sukses menceritakan novel Ronggeng Dukuh Paruk.

Diberdayakan oleh Blogger.

Most Viewed

Followers

I My Me Mine

Foto saya
Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
"The hero of the story." hphogwartsgroup.blogspot.com Twitter : @gandhincul FB : Gandhincul Cakra Maruti Just Click It!