Gado - Gado itu Enak!

Teman

Sebuah kata yang menggambarkan sesuatu
Dan bukan lagi seseorang
Ketika saat ini, teman bukanlah hal yang tak ternilai harganya
Namun, harganyalah yang tak ternilai
Dimana dunia memulai untuk saling berpikir
Akan segala hal termasuk hal yang sebagai kewenangan hati


Ketika kamu memulai pertemanan
Dengan mempertimbangkan materiil
Dengan lebih banyak berpikir ketimbang tuntutan hati
Padahal sesungguhnya, kita semua ini berteman
Oleh-Nyalah kita dipertemukan

Hanya karena dia mempunyai materi yang tidak kamu punyai
Teman mampu dibeli dengan semudah itu
Teman mampu dijadikan barang yang kamu bisa marahi
Teman mampu menampung arogansi dari jiwa jiwa yang sepi
Teman tak lagi dimanusiakan

Dunia memang sudah gila
Melompati keinginan Tuhan
Untuk menjadikan saudara
Tuhan tak pernah memandang setiap orang berbeda dari materinya
Tapi kita melakukannya
Tanpa merasa bersalah
Padahal seharusnyalah, teman kau rajut dengan hati
Bukan dengan parasnya
Bukan dengan tangannya
Bukan dengan mulutnya
Kukira dari sekian orang yang kukenal

Kamulah temanku
Kamu hanya hilang saat kamu tak membutuhkanku
Dan kamu hanya datang saat kata ‘tolong’ keluar dari mulutmu
Kamu tersenyum hanya ketika aku melakukan hal padamu
Aku malu
Karena hanya seonggok sampah bagimu
Dan ketika aku menghilang, tak akan ada kesan tersisa dihatimu
Teman itu dirajut dengan hati
Tidak dengan sebagai bahan tertawaan
Dan bukan dengan materinya.

Maka bertemanlah
Itulah perintah Tuhan
Jika temanmu melakukan hal buruk, maka ajaklah menuju hal baik
Jika temanmu melakukan hal baik, maka belajarlah padanya
Hormati temanmu karena mereka seseorang
Dan bukan sesuatu

Maka bertemanlah
Tanpa mempertimbangkan apapun
Maka bertemanlah
dengan hati dan senyuman
dengan tulus ikhlas dan kedamaian.